Dalam industri manufaktur di Indonesia, daftar picking list adalah kumpulan baris rincian item dan lot dari daftar instruksi pengiriman yang telah terdaftar, yang dikelompokkan berdasarkan unit pengiriman. Ini digunakan untuk memverifikasi apakah barang fisik sesuai dengan item dan lot yang terdaftar saat pendaftaran pesanan. Oleh karena itu, picking list terdiri dari nomor instruksi pengiriman (header) dan nomor lot item (rincian), yang digunakan untuk mencatat hasil pengiriman. Production Control System di Indonesia Bukan hanya terbatas pada Indonesia, tetapi sering dikatakan bahwa dua misi utama industri manufaktur adalah "peningkatan produktivitas untuk pengurangan biaya" dan "pengiriman tepat waktu tanpa keterlambatan". Pihak manajemen menyusun rencana bisnis untuk memaksimalkan perkembangan bisnis berdasarkan penyesuaian permintaan dan penawaran pasar. Namun, meskipun penjualan meningkat karena harga murah, laba kotor menjadi kecil, dan biaya administrasi penjualan serta biaya di luar operasional menyebabkan kerugian. Di sisi lain, harga jual tidak bisa dinaikkan dengan mudah karena harus mempertimbangkan harga pasar. Oleh karena itu, manajemen proses berdasarkan rencana produksi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya dari pembelian bahan hingga menjadi produk ... 続きを見る
Slip Permintaan Pengeluaran yang Diterbitkan Saat Pengeluaran di Pabrik Indonesia
Ketika kami menerima permintaan dari pelanggan di industri manufaktur yang mengatakan, “Kami hanya ingin mengenalkan sistem pengelolaan stok,” kami menyadari bahwa fungsi penerimaan dan pengeluaran saja tidak jauh berbeda dari pengelolaan Excel saat ini. Oleh karena itu, kami memungkinkan input permintaan pengeluaran dari sistem dan penerbitan slip.
Di Indonesia, bahan seperti pelat besi atau batang mudah dijual kembali. Jika staf produksi dapat mengambil bahan secara bebas, risiko pencurian meningkat. Dengan memisahkan tanggung jawab antara pengguna dan pengeluar melalui media slip, perbedaan stok pada akhir bulan dapat dikurangi.
Karena staf gudang tidak ada saat shift malam, staf produksi mengajukan slip permintaan pengeluaran di sore hari untuk mengeluarkan bahan yang akan digunakan pada shift malam. Aturan ini bertujuan untuk mencegah staf produksi mengambil bahan tanpa izin.
Selain itu, dengan mendaftarkan alasan pengeluaran ke dalam sistem saat memasukkan permintaan pengeluaran, sistem dapat digunakan secara serbaguna untuk berbagai keperluan seperti instruksi pengeluaran untuk produksi, instruksi pengeluaran untuk subkontraktor, instruksi pengiriman, instruksi pemindahan antar gudang, dan instruksi pembuangan.
Daftar Picking List untuk Memeriksa Barang Fisik Berdasarkan Unit Pengiriman di Pabrik Indonesia
Di antara tugas pengeluaran, pengeluaran untuk pengiriman sedikit istimewa. Biasanya, barang yang akan dikirim pada hari itu diambil sekaligus dari gudang dan ditumpuk di area pengiriman. Daftar yang dirangkum dalam satu lembar berdasarkan unit kerja pengiriman kemudian dicocokkan dengan barang fisik.
Dalam fungsi pengiriman pada pengelolaan penjualan, instruksi pengiriman yang terkait dengan informasi pesanan dimasukkan, dan rincian instruksi pengiriman yang dikelompokkan berdasarkan unit penyortiran menjadi picking list.
Misalnya, untuk beberapa rincian instruksi pengiriman, picking list dibuat dengan memberikan nomor picking list untuk produk yang akan dimuat ke dalam satu kontainer 40 kaki untuk ekspor ke Jepang hari ini. Produk yang ditempatkan di area pengiriman discan untuk verifikasi, dan jika hasilnya OK, pendaftaran pengiriman selesai dilakukan.
Baris rincian picking list untuk pengiriman berisi informasi dari daftar instruksi pengiriman yang telah diterbitkan, khususnya data yang belum selesai dikirim, dengan informasi kunci sebagai berikut:
- Nomor Instruksi Pengiriman ← Diambil dari sistem
- Kode Item ← Diambil dari sistem
- Nomor Lot ← Diambil dari sistem
- Nomor Picking List ← Diberikan baru untuk rincian instruksi pengiriman yang ingin dicatat sebagai hasil pengiriman
Status informasi instruksi pengiriman mencakup belum selesai dikirim, sebagian telah dikirim, dan telah selesai dikirim. Karena rincian informasi instruksi pengiriman dengan nomor instruksi yang berbeda-beda perlu dikelompokkan ulang dengan nomor *picking list*, nomor *picking list* diperlukan dalam informasi rincian instruksi pengiriman.

Picking List
Jika informasi item dan lot pada label barang fisik telah dijadikan barcode, picking list dapat diimpor sebelumnya ke terminal genggam (handy terminal). Dengan memindai barcode pada label barang fisik, verifikasi item dan lot dapat dilakukan, sehingga penyortiran menjadi akurat.
Baris rincian dari pendaftaran pesanan hingga instruksi pengiriman dan pencatatan hasil pengiriman melalui picking didaftarkan berdasarkan unit item (lot). Namun, saat memuat ke truk atau kontainer, beberapa item dikemas bersama dalam unit pengemasan untuk mencegah kerusakan. Daftar pengemasan (packing list) kemudian diserahkan ke perusahaan pelayaran.
Saat mengirim kontainer dari Indonesia ke Jepang, perusahaan pelayaran menerbitkan Bill of Lading setelah menerima Invoice, Packing List, dan Certificate of Origin (COO) dari pengirim (Shipper) di Indonesia. Penerima (Consignee) di Jepang yang menerima Bill of Lading dari pengirim dapat mengambil barang setelah menerima Arrival Notice.
-
-
Berdasarkan Invoice dan Packing List, Perusahaan Pelayaran Menerbitkan Surat Muatan Kapal (B/L) yang Membuktikan Penerimaan Barang
Bill of Landing (Surat Muatan Kapal) adalah dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran Indonesia berdasarkan Invoice, daftar kemasan (Packing List), dan Sertifikat Asal (Certificate of Origin atau COO), yang membuktikan penerimaan barang, dan dalam kasus ekspor, tanggal B/L menjadi tanggal pencatatan penjualan.
続きを見る
Saat mengembangkan sistem pengeluaran dengan terminal genggam, perlu diperhatikan bahwa picking list hanya digunakan untuk memastikan penyortiran dilakukan secara akurat, sedangkan pencatatan hasil pengiriman dalam sistem tetap dilakukan berdasarkan unit instruksi pengiriman.