Uang muka dari pelanggan diproses dalam akun Down Payment saat penerbitan invoice, dan dialihkan ke Sales berdasarkan Surat Terima Berita Acara (bukti penerimaan) dari pelanggan, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara jumlah penerbitan invoice bulan tersebut (jumlah yang dicatat sebagai A/R) dan Sales dalam akuntansi. Sistem Akuntansi di Indonesia Di Indonesia, sistem akuntansi berbasis cloud semakin berkembang, dan tiga sistem cloud lokal terkenal, yaitu Accurate, Zahir, serta Jurnal, memimpin pasar. Namun, pada kenyataannya, dikatakan bahwa hanya kurang dari 8% perusahaan domestik yang telah mengadopsi sistem akuntansi. Inilah alasan mengapa sistem akuntansi berbasis cloud baru terus diluncurkan di pasar Indonesia yang tampaknya sudah jenuh. Hal ini menunjukkan bahwa startup IT, baik domestik maupun internasional, menilai bahwa sistem akuntansi cloud masih memiliki potensi besar untuk meningkatkan pangsa pasar di pasar lokal. Di Indonesia, pencatatan otomatis melalui penyebaran sistem akuntansi telah menjadi hal yang biasa, dan dalam lima tahun terakhir, rata-rata nilai ... 続きを見る
Deposit (Uang Jaminan) dan Down Payment (Uang Muka)
Di Indonesia, saat mengontrak apartemen atau membeli mobil, uang kontrak (Tanda Jadi) diminta, yang merupakan uang jaminan (Deposit) seperti yang diminta dalam bentuk kartu kredit atau tunai sebelum check-in di hotel, dan disingkat menjadi DP (dépé).
DP (dépé) sebagai uang jaminan saat membeli layanan di Indonesia secara akuntansi termasuk dalam Advanced Payment, dan dari sisi penyedia layanan, ini merupakan Down Payment.
"Down" berarti "mengurangi utang" dan merupakan istilah dari perspektif pembeli, tetapi dalam pemrosesan akuntansi penyedia layanan, ini adalah kewajiban terhadap pelanggan, dan pembayaran uang muka kepada penyedia layanan merupakan piutang.
Penerimaan Down Payment dari Pelanggan
Uang muka dari pelanggan diproses dalam akun Down Payment saat penerbitan invoice dan dialihkan ke penjualan (Sales) berdasarkan bukti penerimaan (Surat Terima Berita Acara) dari pelanggan, tetapi metode jurnal berbeda antara standar penyelesaian proyek (Completion Basis) dan standar kemajuan proyek (Percentage of Completion Basis).
- Menerbitkan invoice uang muka sebesar 50% dari harga pesanan, yaitu 100
Terhadap pelanggan, muncul piutang (A/R), dan dengan jenis transaksi uang muka sebagai kunci, akun kredit dicatat sebagai Down Payment.- (Debit) A/R 100 (Kredit) Down Payment 100
- Menerima bukti penerimaan 25% selesai dari pelanggan
Dalam standar kemajuan proyek:- (Debit) Down Payment 50 (Kredit) Sales 50
Dalam standar penyelesaian proyek:
- Tidak ada jurnal
- Menerima bukti penerimaan 50% selesai dari pelanggan
Dalam standar kemajuan proyek:- (Debit) Down Payment 50 (Kredit) Sales 50
Dalam standar penyelesaian proyek:
- (Debit) Down Payment 100 (Kredit) Sales 100
- Menerima bukti penerimaan 100% selesai dari pelanggan
Baik standar kemajuan proyek maupun penyelesaian proyek sama:- (Debit) A/R 100 (Kredit) Sales 100
Karena uang muka dicatat sebagai Down Payment saat penerbitan invoice dan dialihkan ke Sales saat pekerjaan selesai, terjadi ketidaksesuaian antara jumlah penerbitan invoice bulan tersebut (jumlah yang dicatat sebagai A/R) dan Sales dalam akuntansi.
Pembayaran Advanced Payment kepada Mitra Bisnis
Pada dasarnya, jurnal yang terjadi adalah kebalikan dari pola Down Payment, tetapi jika uang ditransfer terlebih dahulu tanpa invoice dan tagihan diterima sekaligus saat layanan selesai diterima, karena tidak ada A/P yang muncul, sistem akuntansi mengelolanya melalui akuntansi umum (G/L).
- Membayar uang muka sebesar 100 kepada mitra bisnis
Karena tidak ada penerimaan invoice dan tidak ada utang yang muncul, Advanced Payment dicatat dari G/L.- (Debit) Advanced Payment 100 (Kredit) Bank 100
- Mencatat A/P saat invoice tiba
A/P dicatat setelah menerima faktur penuh termasuk uang muka.- (Debit) Biaya Layanan 500 (Kredit) A/P 500
- Pemrosesan offset
Uang muka dan A/P disaldo.- (Debit) A/P 100 (Kredit) Advanced Payment 100
Think harder
jelaskan IFRS lebih detail
standar akuntansi lokal