Monstera membuat heboh di Selandia Baru di tengah pandemi corona ketika dijual dengan harga tinggi
Popularitas agraonema dan anthurium di kalangan masyarakat Indonesia yang terpaksa tinggal di rumah di bawah PSBB Jakarta (pembatasan sosial massal), yang dimulai pada bulan April, telah mengarah pada bisnis tanaman online yang membeli dan menjual tanaman melalui Tokopedia dan Instagram.
Agraonema lebih suka lingkungan dekat permukaan di hutan hujan tropis
Anthurium ditandai dengan perbungaan berdaging yang memanjang dari bracts.
Pada awal September, berita tentang Monstera yang dijual seharga $ 8.150 di Selandia Baru banyak diberitakan di media, dan mudah dibayangkan bahwa banyak orang Indonesia yang memanfaatkan kesempatan untuk memulai bisnis cepat kaya.

Monstera adalah tanaman merambat dari keluarga talas Monsteraceae, asli Amerika Tengah dan Selatan, dan namanya berasal dari kata Latin "monstrum" yang berarti aneh, dan seperti namanya, ia terlihat seperti monster dengan tangan terulur, tetapi bahasa Bunga sangat menguntungkan, seperti "kabar gembira", "rencana megah", dan "hubungan yang dalam", dan dikatakan membawa keberuntungan dan uang dalam feng shui juga.

Kebetulan, selain Monstera, terdapat tumbuhan lain dalam famili talas, seperti Alocasia (genus Alocasia) dan Anthrium (genus Anthurium) yang cukup terkenal di Indonesia.
Alocasia, dengan daunnya yang besar dan kekuatan kehidupan tropis yang unik
Saat ini semakin sulit untuk mencari produk yang sudah tersedia di Indonesia dan berpotensi untuk dijual dengan harga tinggi di luar negeri daripada di masa lalu, namun tanaman hias merupakan salah satu dari sedikit produk bagus dari Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Indonesia merupakan lingkungan yang cocok untuk tumbuh monstera, yang merupakan tanaman asli daerah tropis, dimana terdapat musim hujan dan kemarau, sehingga permintaan dari daerah metropolitan dalam negeri dan luar negeri, serta pasokan dari kota-kota provinsi seperti Jawa Barat dan Timur, Kalimantan, dan Sumatera, diperkirakan akan meningkat lebih lanjut, dan pasar diharapkan berkembang.
Monstera adansonii, dikenal di Indonesia sebagai Janda Bolong
Monstera adansonii, yang baru-baru ini muncul di media Indonesia, kadang-kadang disebut sebagai "keju Swiss" karena lubang di daunnya yang berwarna hijau dan kuning, dan telah diberi nama pelecehan seksual Janda Bolong (janda berlubang) di Indonesia.

Monstera adansonii adalah istilah umum untuk tanaman merambat dengan lubang seperti jendela di daunnya, dan seperti monstera lainnya, ia tumbuh ke atas, membungkus tiang.
Tidak mudah terkena sinar matahari langsung, sehingga cukup baik disiram di tempat teduh pada saat permukaan tanah agak kering, selama ditanam di Indonesia.